Monday 17 October 2016

Perubahan Kimia

Perubahan Kimia
Contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses perkaratan, dan pembakaran. Bagaimana perubahan ini terjadi?
Perkaratan terjadi pada besi yang tidak dilindungi. Karat besi merupakan persenyawaan antara besi dengan oksigen dalam keadaan udara yang lembap. Oleh karena itu, karat berbeda dengan besi.
Contoh perubahan kimia yang lain yaitu lilin dibakar. Pada waktu lilin dinyalakan sumbunya, mula-mula lilin meleleh, kemudian menguap membentuk gas dan uap air. Lilin dan gas yang terjadi merupakan materi yang sifatnya berbeda.
Proses metabolisme pada tubuh kita juga merupakan perubahan kimia karena pada proses ini makanan yang dimakan mengalami berbagai perubahan sampai timbul energi. Semua yang dihasilkan berbeda sifatnya dengan makanan yang awal mulanya kita makan.
Dengan mengamati perubahan pada contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat baru.
Dari apa yang dijelaskan di atas mengenai perubahan fisika dan kimia, dapat diambil kesimpulan adanya perbedaan di antara  perubahan fisis dan perubahan kimia. Perbedaan itu antara lain  adalah sebagai berikut.
1.    Perubahan f’isika
    a.    Tidak terbentuk zat baru
    b.    Sifat zat baru sama dengan zat asal.
    c.    Zat baru dapat kembali seperti semula
2.    Perubahan kimia:
    a.    Menyebabkan terbentuknya zat baru., (Jika dua materi berbeda sifat fisis maupun         sifat kimianya; berarti kedua materi itu berbeda jenisnya. Oleh karena itu bila             suatu materi mengalami perubahan dan hasilnya berupa materi yang berbeda             baik sifat fisis maupun sifat kimia dari materi asal, maka dikatakan materi yang             terbentuk itu merupakan zat baru.)
    b.    Sifat zat baru berbeda dengan zat asal.
    c.    Bersifat kekal. (Kekal dapat diartikan bahwa materi hasii perubahan bersifat             tetap dan tak dapat kembali menjadi zat semula. Biasanya zat asal dapat diperoleh         kembali dengan cara melalui reaksi kimia juga. Jadi perubahan kimia                      menghasilkan materi yang sifatnya tetap atau kekal.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa bila suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan materi baru yang sifatnya kekal (baik fisis dan kimia) berarti materi itu mengalami perubahan kimia; atau reaksi kimia telah terjadi.

No comments:

Post a Comment