Wednesday 9 November 2016

Soal-Soal Latihan Pemisahan Campuran

A.     Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.    Garam dapur yang kotor dapat dimurnikan dengan cara ....
    A.    destilasi         B.    filtrasi
    C.    kristalisasi    D.    sublimasi
2.    Untuk memisahkan gula dari air tebu dilakukan melalui proses ....
    A.    filtrasi             B.    penyulingan
    C.    sublimasi    D.    kristalisasi
3.    Penyaringan merupakan cara yang terbaik untuk memisahkan campuran...
    A.    garam dan gula     B.    garam dan pasir
    C.    gula dan air    D.    pasir dan air
4.    Jika air terkontaminasi oleh zat warna, cara yang paling tepat untuk memurnikannya dengan....
    A.    filtrasi            B.    kromatografi
    C.    sublimasi    D.    kristalisasi
5.    Proses destilasi bertingkat untuk memisahkan ....
    A.    pasir dari air sungai
    B.    bensin dari minyak bumi
    C.    gula dari permen
    D.    glukosa dari air tebu
6.    Untuk membuat air tawar dari air laut dapat dilakukan dengan cara. ...
    A.    Menyaring    B.    penguapan
    C.    sublimasi    D.    distilasi
7.    Garam dapur kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap. . . .
    A.    pelarutan, penyaringan, pengkristalan
    B.    penyaringan, pelarutan, pengkristalan
    C.    pelarutan, penyaringan, penyulingan
    D.    pelarutan, penyulingan, penyubliman

8.    Cara praktis untuk memisahkan campuran air dengan minyak tanah adalah. . . .
    A.    menyuling
    B.    menyaring
    C.     menggunakan corong pisah
    D.    penyubliman

9.    Berbagai campuran sebagai berikut :
    (1)   larutan gula kotor   (4)   alkohol 70%
    (2)   zat warna            (5)   air kopi
    (3)   air sungai yang keruh
    Yang dapat dipisahkan dengan cara menyaring adalah. . . .
    A.    (1), (2), dan (4)
    B.    (1), (3), dan (5)
    C.    (2), (3), dan (5)
    D.    (1), (3), dan (4)

10.    Gambar di bawah menunjukkan alat penyaring sederhana yang biasa digunakan di laboratorium. Alat tersebut cocok digunakan untuk memisahkan campuran. . . .







    A.    garam dari air laut
    B.    garam dapur dan gula
    C.    pasir dan air
    D.    minyak tanah dan air

B.    Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan  tepat!

1.    Sarankanlah cara praktis untuk....
    a.  membuat air tawar dari air laut
    b.    membuat garam dari air laut
    c.    memisahkan campuran gula dengan pasir
    d.    mengetahui jenis zat warna dalam tinta
    e.    memisahkan alkohol dan air tape
2.   Perhatikan gambar berikut!








    Gambar memperlihatkan suatu proses pemisahan air laut.
a.    Apa nama proses tersebut?
b.    Sebutkan nama masing-masing alat pada gambar?
c.    Senyawa apa yang terdapat di dalam air laut tersebut?
d.    Setelah selesai proses, zat apa yang  terdapat di A dan di B!
e.    Mengapa pada alat pendingin air masuk dari bawah dan keluar dari atas?

Kegiatan Teknik Menjernihkan Air Kotor secara Sederhana

 Kegiatan Teknik Menjernihkan Air Kotor secara Sederhana
1.    Tujuan Kegiatan
    Kegiatan ini dilakukan untuk memahami bagaimana cara menjernihkan air yang keruh secara sederhana berdasarkan prinsip pemisahan campuran.
2.    Peralatan dan bahan
    Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini antara lain adalah sebagai berikut  :
a.    Ember plastik Tinggi ± 50 cm 3 buah
b.    ljuk secukupnya
c.    Pasir secukupnya
d.    Kerikil secukupnya
e.    Arang secukupnya
f.    Air kotor 5 liter
g.    Tawas, dalam bentuk kristal 0,5 gram
h.    Kapur tohor dalam bentuk kristal 0,3 gram
i.    Kaporitdalam bentuk serbuk 50 mg
j.    Pengaduk 1 buah

3.    Prosedur Kegiatan
a.    Sediakanlah sebuah ember plastik yang telah dibuatkan saluran di dasarnya
b.    Susunlah bahan-bahan berikut ke dalam ember tadi, dari bawah ke atas seperti diperlihatkan pada gambar.
   










Catatan: Pasir sebaiknya dicuci terlebih dahulu hingga bersih.
c.    Tuangkan air bersih kurang lebih 5 liter ke dalam alat penyaring yang sudah dirakit seperti pada gambar di atas
d.    Siapkanlah kurang lebih 5 liter air sungai (air kotor) dalam sebuah ember lain. Kemudian

    tambahkan tawas kurang lebih 500 mg aduk dengan cepat sekitar 3 menit lamanya. Diamkan air yang sudah dicampur tawas itu selama kurang lebih 15 menit sehingga koagulan yang terbentuk mengendap. Tuangkan secara perlahan-lahan air dari langkah 4 ke dalam bak penyaring (endapan jangan sampai ikut) Tampunglah air hasil penyaringan.
e.    Langkah yang terakhir tambahkanlah kurang lebih 50 mg kaporit.

4.    Pertanyaan
a.    Setelah air kotor diaduk dengan tawas bagaimana keadaannya ?
b.    Bagaimana keadaan air hasil penyaringan?

Penjernihan Air dengan Teknik Sederhana


Air bersih diperoleh dari air kotor dengan cara diolah. Pengolahan air bersih ini berdasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi (penyerapan). Tentu kalian masih ingat bahwa koloid adalah salah satu jenis campuran.
Pada proses pengolahan atau penjernihan air, air sungai atau air sumur yang keruh karena mengandung lumpur koloidal atau barang kali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida dapat digunakan beberapa media penyaring yang bervarriasi jenisnya.
Untuk menjemihkan air kotor ada beberapa cara. Tetapi yang paling banyak dikenal yaitu teknik penyaringan, pengendapan. dan penyerapan. Bahan yang dipakai untuk ketiga teknik tersebut juga berbeda-beda. Pasir, jjuk, arang batok. kerikil, tawas, bubuk kapur, kaporit, dan bahkan batu bisa dimanfaatkan secara efektif untuk menjernihkan air kotor. Biasanya bahan-bahan itu dipakai secara bersamaan. Jarang sekali orang bisa memperoleh air jernih dengan hanya memanfaatkan satu media penyaring saja.
Kecuali tawas, bubuk kapur, dan kaporit, seluruh media penyaring berfungsi untuk  mengendapkan dan menyerap bahan pencemar yang terdapat di dalam air kotor. Pasir, kerikil, dan ijuk merupakan media pengendap; sedangkan arang batok merupakan penyerap. Dibandingkan kerikil dan ijuk, pasir dan arang batok memiliki fungsi lebih besar. Untuk lebih jelasnya berikut jenis-jenis media penyaring akan dijelaskan. Ikutilah penjelasannya dengan baik agar kalian dapat mencoba mempraktekkannya sendiri di rumah.

1.    Pasir
Saringan yang mempergunakan media pasir bertujuan untuk mengurangi kandungan lumpur dan bahan-bahan padat yang ada di dalam air yang keruh. Ukuran pasir yang dipakai sebagai media penyaring bermacam-macarn, bergantung pada jenis bahan pencemar yang akan disaring. Pengamatan tentang bahan padat yang terapung, seperti potongan kayu, dedaunan,sampah,dan kekeruhan air perlu dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan ukuran butiran pasir yang akan digunakan. Semakin besar bahan padat yang perlu disaring, semakin besar pula ukuran pasir yang digunakan.
Umumnya, air kotor yang akan disaring oleh pasir mengandung bahan padat dan endapan lumpur. Karena itu, ukuran pasir yang dipakai pun tidak terlalu besar. Yang lazim dimanfaatkan ialah pasir berukuran 0,2 mm — 0,8 mm.
Berdasarkan ukuran pasir, maka dapat dibedakan dua tipe saringan pasir, yakni saringan cepat dan saringan lambat.Saringan cepat dapat menghasilkan air bersih sejumlah 1,3— 2,7 Iiter/m3/detik. Diam­eter pasir yang dipakai 0,4 mm — 0,8 mm dengan ketebalan 0,4 m — 0,7 m. Saringan pasir lambat menghasilkan air bersih 0,034 — 0,10 Iiter/m3/detik. Diameter pasir yang dipakai  yaitu sekitar 0,2 mm — 0,35 mm dengan ketebaian 0,6m— 1,2 m. Saringan pasir hanya mampu menahan bahan padat terapung. Ia tidak bisa menyaring virus atau bakteri pembawa bibit penyakit. Itulah sebabnya air yang sudah melewati saringan pasir masih tetap harus disaring lagi oleh media lain. Saringan pasir ini harus dibersihkan secara teratur pada waktu-waktu tertentum, apabila dianggap sudah tidak layak digunakan karena air yang disaring memperlihatkan kekeruhan.

2.    Arang batok
Arang batok ialah arang yang berasal dari tempurung kelapa yang dibakar sampai menjadi arang. Kalau tidak ada tempurung kelapa, arang yang berasal dari pembakaran kayu juga dapat digunakan.
Selain menyerap bahan-bahan kimia pencemar air, arang batok berbentuk butiran juga bisa menahan benda-beda padat yang mengotori air. Namun, fungsi utarnanya tetap untuk mengurangi wama dan bau air kotor.
Ada dua bentuk arang batok yang bisa dipakai. Pertama butiran berdiameter 0,1 mm. Kedua berbentuk bubuk berukuran 200 mesh. Masing-masing bentuk memiliki kelemahan.
Karena berfungsi sebagai penyerap mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang terkandung di air kotor, setelah beberapa waktu, arang batok ini sudah tidak efektif lagi. Ciri ketidakefektfannya ialah air yang tersaring sudah tidak begitu jernih lagi. Bila itu terjadi, arang batok perlu dicuci dengan air bersih atau bahkan harus diganti dengan yang baru. Arang batok butiran dapat di aktifkan lagi melalui pembakaran ganda.
Kendati demikian, pemakaian arang batok berbentuk butiran tetap lebih sederhana daripada bentuk bubuk. Soalnya, pemakaian arang batok berbentuk bubuk memerlukan bak penampung yang dilengkapi pengaduk. Pemakaian bubuk juga tidak akan efisien bila bubuk yang telah dipakai tidak bisa didaur ulang dengan mudah supaya bisa dipakai lagi.
Dibandingkan arang berbentuk butiran, proses penyerapan mikroorganisme lebih cepat terjadi pada bentuk bubuk. Teknik pelaksanaannya ialah dengan menaburkan bubuk itu ke bak berisi air kotor. Setelah diaduk, lama kelamaan bubuk akan mengendap sambil membawa bahan-bahan kimia pencemar.
Untuk mempercepat proses pengendapan, kadang-kadang diperlukan campuran bahan pengendap lain. Bubuk ini memang masih bisa dipakai lagi. tetapi sebelumnya harus dipanaskan terlebih dahulu dengan teknik tertentu.

3.    Media  Penyaring lain
Selain pasir dan arang batok. media penyaring lain yang banyak dipakai di pedesaan ialah ijuk dan kerikil. Ijuk dan kerikil dipakai bersamaan dengan pasir dan arang. Umumnya ijuk diletakkan pada lapisan paling atas atau di lapisan kedua, sedangkan kerikil diletakkan di dasar wadah.
Masih banyak penyaring yang bisa dipakai untuk menjemihkan air kotor. Misalnya, zeolit, perlit, dan logam tahan karat Pemakaian zeolit dan perlit sama saja dengan pemakaian pasir atau arang batok. Logam tahan karat dipakai dalam bentuk saringan.
Saringan inilah yang akan ‘menangkap’ lumpur dan air kotor, sementara air yang sudah bebas dan lumpur masuk ke dalam bak. Zeolit, perlit, dan logam tahan karat tidak begitu cocok dipakai didaerah pedesaan lantaran relatif mahal dan tidak mudah didapat
Supaya berfungsi dengan baik, seluruh media penyaring tadi harus tetap dalam kondisi basah. Jangan sampai kering karena dapat mengakibatkan kematian bakteri pengurai. Cara terbaik ialah dengan mengatur arus air sehingga selalu ada air yang mengalir.
Sebelum air masuk ke bak-bak penyaring, ada baiknya air disaring dahulu   dengan    kain atau kawat kassa.    Perlakuan ini akan mengurangi risiko tersumbatnya pipa saluran air. Selain itu, media penyaring bisa dipakai lebih lama, Artinya, jarak waktu membersihkan media semakin panjang.
Sebaiknya pembersihan media penyaring tidak dilakukan terlalu sering. Tujuannya agar bakteri pengurai yang tumbuh di media bisa bertambah banyak, sehingga proses penyaringan berjalan lebih bagus. Agar media penyaring tidak cepat ditumbuhi lumut, tutup bagian atas bak penyaring.

4.    Kapur, tawas, dan kaporit
Kapur. tawas, dan kaporit biasa disebut koagulan karena bisa menimbulkan koagulasi. Koagulasi ialah proses panggumpalan melalui reaksi kimia.
Kapur. tawas. dan kaporit ini akan mengendap di dalam air bersama dengan bahan kimia pencemar air. Pengendapan terjadi bila zat-zat itu tercampur dengan baik di dalarn air. Karena itu, begitu diberi kapur/tawas/kaporit, air harus diaduk atau dialirkan melalui saluran yang berbelok-belok.
Air yang ditaburi kapur/tawas/kaporit masih harus disaring lagi. Tujuannya agar endapan yang timbul semakin bsrkurang. Jadi, penaburan tawas/kapur/kaporit biasa dilakukan pada bak penama. Selanjutnya, air disaring di bak berlainan dengan media penyaring campuran.
Bagaimana kalau sulit memperoleh kapur/tawas/kaporit? Untuk membersihkan air, scjak dahulu orang sudah mengenal khasiat tepung biji kelor. Biji kelor yang sudah tua ditumbuk sampai halus dan kemudian dimasukkan ke dalam air. Seliter air kotor bisa dibersihkan dengan sepuluh butir biji kelor.
Pemakaian tepung biji kelor sebagai bahan pembersih alami bukan monopoli penduduk Indonesia. Penduduk Sudan juga akrab dengannya. Di sana biji kelor juga ditumbuk Bubuk tersebut tidak langsung dimasukkan ke dalam air kotor, tetapi dilarutkan dahulu dalam sebotol air. Setelah dikocok selama 5 — 10 menit, larutan tepung biji kelor dltuangkan ke dalam air kotor. Diamkan selama satu jam. Selanjutnya air bersih siap dipakai.
Dilihat dari sumber dan volume air yang akan dijernihkan, pembuatan saringan air kotor bisa dibagi menjadi dua golongan besar. Pertama. air yang berasal dari sungai. danau. atau waduk. Volume air dari sumber itu jelas cukup banyak. sehingga memerlukan bak penampungan yang cukup besar. Kedua, air yang dipakai untuk keperluan keluarga. Artinya, volume air tidak terlalu banyak sehingga bak penampungan pun tidak perlu terlalu besar, seperti yang telah kalian lakukan pada kegiatan penjernihan air di atas.
Prinsip penjernihannya tetap sama, yakni melalui proses penggumpalan, pengendapan, dan penyaringan. Media penyaring yang dipakai pun sama. Yang berbeda. penyaringan air sungai/ danau/waduk akan memberi peluang lebih besar untuk menambah kandungan oksigen di dalam air. Hal ini terjadi karena kondisi lokasi yang lebih memungkinkan.
Dilihat dari bahan yang dipakai, ada tiga cara menjernihkan air kotor, yakni cara fisika, cara kimia, dan kombinasi cara fisika dan cara kimia. Cara fisika berarti tidak memakai bahan kimia. Cara kimia, sesuai dengan namanya memakai bahan kimia yang lazim, yakni kapur/tawas/kaporit. Cara ketiga berupa kombinasi cara fisika dan kimia.
Salah satu contoh susunan alat penyaring air sederhana, yang dapat digunakan untuk menyaring air sumur yang keruh, diperlihatkan pada Gambar berikut ini.









    Keterangan gambar:
    a.    sumber air                g.    15 cm ijuk seteba!
    b.    bak pengendap                h.    10 cm arang setebal 5 cm
    c.    bak penyaring                i.    pasir halus setebal 20 cm
    d.    bak penampung air bersih        j.    kerikil setebal 10 cm
    e.    ijuk setebal 10 cm            k.    batu/pecahan genting setebal 10     f.    pasir halus setebal                cm

Gambar 2.11 Alat penyaring air sederhana

Seluruh metoda penjernihan air bisa diterapkan dengan mudah. Hanya saja kesediaan teknologi ini bukan berarti bisa mengendorkan kepedulian kita terhadap pencemaran lingkungan, Betapapun langkah terbaik untuk mcmperoleh air bersih ialah dengan mencegah tercemamya sumber-sumbsr air. Langkah ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak ada masyarakat sejahtera tanpa ada air bersih.

Kegiatan Pemisahan Campuran dengan cara penyulingan

 Kegiatan Pemisahan dengan cara penyulingan
1.    Tujuan kegiatan
Penyulingan merupakan salah satu cara  pemisahan campuran yang prinsipnya berdasarkan perbedaan titik didih. Kegiatan berikut bertujuan untuk membuat akuades (air suling) dari air garam dengan cara penyulingan.

2.    Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang harus kalian sediakan untuk melakukan kegiatan ini antara lain sebagai berikut :
a.    Selang karet/plastik 2 buah
b.    Gelas erlenmeyer 200 ml
c.    Gelas kimia 250 ml
d.    Alat pembakar
e.    Batu didih (pecahan porselin)
f.    Air teh 200 ml  2 buah
g.    Labu didih (labu penyulingan)
h.    Pendingin Liebig
i.    Prop gabus
j.    Thermometer
k.    Statif  2 buah
l.    Penjepit (klem)
m.    Garam dapur (1 sendok teh)

3.    Prosedur Kegiatan
a.    Ambillah kurang lebih 200 ml air teh, dan tambahkanlah 1 sendok teh garam dapur. kemudian aduklah sampai seluruh garam benar-benar larut akhirnya masukkanlah ke dalam labu didih.
b.    Selanjutnya susunlah alat penyulingan seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini














Gambar 2.10 Cara menyusun alat penyulingan

c.    Setelah peralatan terpasang dengan benar sesuai seperti yang terlihat pada gambar di atas, selanjutnya, Alirkanlah air pendingin. Panaskanlah labu didih. Perhatikanlah kenaikan suhu pada thermometer.
d.    Catatlah suhu pada saat destilat yang pertama diperoleh dan suhu yang tetap selama penyulingan, Lanjutkan penyulingan sampai diperoleh kurang lebih 50 ml destilat. Pada kegiatan penyulingan ini kalian boleh mencicipi distilat yang diperoleh asal sebelumnya  tangan dicuci terlebih dahulu untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.


4.    Pertanyaan 
a.    Berikanlah alasan kalian, mengapa pada kegiatan di atas, aliran air pendingin             dibuat berlawanan dengan arah aliran destilat?
b.    Apakah distilat yang kalian peroleh dalam keadaan jernih dan tawar? Jika demikian keadaannya, jelaskan mengapa distilat itu tidak berwarna dan tidak asin.
c.    Apabila kalian membutuhkan akuades, tetapi persediaan habis, sebaiknya manakah yang lebih baik untuk digunakan sebagai pengganti, air hujan atau air leding? Berikanlah alasan dari jawaban kalian!

Permurnian Produk Industri Melalui Pemisahan


Banyak produk industri yang diolah atau dimurnikan melalui proses pemisahan. Proses-proses ini ada yang secara sederhana, ada juga yang menggunakan proses lebih canggih. Contoh pemurnian produk industri yang dilakukan dengancara pemisahan ini adalah sebagai berikut:

1.    Pemurnian garam dapur
Garam dapur dipisahkan dari air laut dengan cara penguapan, yaitu air laut diuapkan sampai habis dan akan tersisa garamnya. Selanjutnya di pabrik, garam dipisahkan dari kotoran atau pasir dengan cara melarutkan garam dalam air, kemudian filtratnya disaring dan diuapkan lagi.

2.    Pemurnian minyak atsiri
Minyak atsiri atau minyak wangi diolah dengan cara destilasi ekstrak tumbuhan, misalnya daun atau bunga. Caranya dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.










Gambar 2.8 Pemurnian minyak atsiri

3.    Pemisahan minyak bumi
Minyak bumi seperti telah dikatakan di atas, dipisahkan menjadi beberapa fraksi dengan cara destilasi bertingkat. Cara pemisahan minyak bumi dengan menggunakan destilasi bertingkat diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
















Gambar 2.9 Penyulingan minyak bumi dengan cara destilasi bertingkat

   

Kegiatan Menyaring dan Mengkristalkan Campuran

Kegiatan Menyaring  dan Mengkristalkan
1.    Tujuan Kegiatan
    Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran adalah penyaringan dan pengkristalan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana cara memisahkan campuran yang dilakukan dengan cara penyaringan dan pengkristalan

2.    Alat dan Bahan
    Peralatan dan bahan yang harus kalian sediakan untuk melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a.    Gelas kimia 100 ml
b.    Gelas erlenmeyer 100 ml
c.    Corong dan kertas saring
d.    Kaki tiga
e.    Segi tiga
f.    Pembakar spiritus
g.    Batang pengaduk
h.    Cawan porselin (pinggan penguapan)
i.    Kristal garam dapur kotor
j.    Pasir

3.     Prosedur Kegiatan
a.    Pertama-tama campurkanlah kurang lebih 2 gram garam dapur (NaCl) kotor dengan kurang lebih  1 gram pasir dalam gelas kimia kemudian tambahkanlah air kurang lebih 10 ml lalu aduklah hingga semua garam benar-benar larut.
b.    Kemudian lipatlah kertas saring dan masukkan ke dalam corong. Tanyakan pada guru kalian bagaimana cara melipat kertas saring yang benar.
c.    Selanjutnya saringlah campuran pada langkah pertama dan tampunglah filtratnya ke dalam gelas erlenmeyer. Perhatikan filtrat yang diperoleh, jernih atau dalam keadaan keruh ? lakukanlah pengamatan terhadap residu yang terdapat pada kertas saring, zat apakah itu (pasir atau garam)?
d.    Kemudian tuangkanlah kira-kira 5 ml filtrat yang diperoleh pada langkah ketiga di atas ke dalam pinggan penguapan kemudian panaskan dengan menggunakan pembakar spiritus sampai benar-benar kering. Dan biarkanlah sampai menjadi dingin. Jika kaliajn melakukannya dengan benar nantinya akan diperoleh kristal garam dapur yang berwarna putih.

4.    Pertanyaan
    Sebutkanlah alasan kalian! Mengapa garam pada kegiatan di atas tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan menggunakan cara penyaringan?

Kegiatan Memisahkan Campuran dengan Cara Kromatografi Kertas

Kegiatan Memisahkan Campuran dengan Cara Kromatografi Kertas
1.    Tujuan kegiatan
    Kromatografi Merupakan pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan perembesan (perbedaan koefisien difusi). Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana zat-zat warna tinta dipisahkan dengan menggunakan cara kromatografi kertas.
2.    Alat dan Bahan
    Peralatan dan bahan yang harus kalian sediakan untuk melakukan kegiatan ini adalah sebagai berikut  :
    a.    Gelas pembiak (gelas yang agak tinggi)
    b.    Kertas saring
    c.    Lidi
    d.    Tinta yang larut dalam air yang berwarna hitam, biru dan merah
    e.    Air
3.    Prosedur  Kegiatan
    a.    Sediakanlah kertas saring yang berukuran 4 x 14 cm2.
    b.    Kemudian Tarik lah satu garis dengan pensil yang kurang lebih 1 cm dari salah         satu ujungnya.
    c.    Buatlah dengan menggunakan tinta hitam sebuah noda pada garis itu lalu biarkan         mengering.
    d.    Kemudian gantungkanlah kertas tadi dengan sebatang lidi pada gelas pembiak.
    e.    Aturlah ketinggian kertas saring sehingga ujungnya tidak mengenai dasar gelas         seperti terlihat pada gambar berikut.
f.    Selanjutnya, Isilah gelas pembiak dengan menggunakan air         kurang lebih setinggi 1 cm (permukaan air tidak boleh             mengenai noda tinta). Nantinya air akan merambat naik dan         menguraikan zat-zat warna tinta. Lalu keluarkanlah kertas         saring itu dari gelas pembiak jika air sudah sampai ke ujung         atas (lidi) dan biarkan mengering. Berapa jenis warna akan         kalian dapati pada tinta hitam itu?
g.    Lakukanlah prosedur kerja yang sama untuk tinta yang             berwarna biru dan merah.


4.    Pertanyaan
Mengapa zat-zat warna yang terdapat pada tinta terpisah pada kegiatan kromatografi kertas? Berikanlah alasan dari jawaban kalian!